Minggu, 09 Februari 2014

entrepreneur

Saya merupakan mahasiswa lulusan IPB jurusan Biokimia tahun 2013. Ketika Saya menjadi mahasiswa, Saya sering melihat mahasiswa yang kekurangan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Saya sendiri termasuk di dalamnya. Contohnya makan hanya sekali dalam sehari, tidak dapat membayar SPP, dan lain sebagainya. Melihat keadaan tersebut, saya bercita-cita suatu saat nanti Saya harus sukses dan dapat membantu mereka, memberikan beasiswa, dan memberikan bantuan dengan uang Saya sendiri.
Salah satu jalan untuk menjadi sukses dalam usia muda adalah menjadi entrepreneur. Kesempatan membuat perubahan dengan entrepreneur sangat besar. Kita bisa mendapatkan uang dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Kita bisa membuka lowongan pekerjaan sehingga dapat membantu perekonomian sekitar. Dan kesempatan untuk menggapai cita-cita lebih terbuka lebar dengan entrepreneur.
Menjadi entrepreneur memang suatu hal yang tidak wajib, tapi harus ada salah seorang diantara kita, diantara rakyat Indonesia yang menekuninya. Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita lebih besar. Kesempatan untuk menciptakan perubahan juga terbuka lebar. Kita dapat mencapai potensi penuh diri kita. Menuai keuntungan yang mengesankan. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha kita. Dapat melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang. Semua ini akan dapat terwujud dengan entrepeneur.
Salah satu sifat yang harus Saya miliki untuk menjadi entrepeneur adalah bekerja keras. Dengan bekerja keras maka segala hambatan yang merintang akan dapat diatasi dengan mudah. Dengan bekerja keras, maka segala usaha akan tercapai. Sebagaimana Bill Gates, yang hanya tidur 8 jam dalam seminggu. Sebagaimana Top Ittipat, salah satu milyuder muda dari Thailand, dia pernah bilang bahwa untuk menggapai kesuksesan, maka harus bekerja keras dan jangan pernah putus asa dalam menggapainya, jalannya pasti ada. Oleh karena itu, sifat bekerja kerasa adalah modal utama menjadi enterpreneur.
Bisnis yang ingin Saya tekuni dalam entrepenur ini adalah peternakan. Keluarga Saya terlahir dalam peternakan. Om Saya sukses di dunia peternakan. Kakak Saya bisa hidup dari peternakan. Oleh karena itu, apakah saat ini ataukah nanti, Saya akan berwirausaha di jalan peternakan. Peternakan Ayam pedaging. Sebagaimana cita-cita Saya yang telah Saya tulis pada 2011 lalu, bahwa Saya ingin menjadi pengusaha ayam potong di Malang.
Ketika nanti Saya telah menjadi entrepeneur, maka kontribusi yang akan Saya berikan kepada masyarakat adalah memberikan kesempatan untuk berkarir bersama. Bukan hanya menjadikan mereka pegawai kita, tapi benar-benar berkarir bersama menuju kesuksesan besar. Semacam bersama-sama mendirikan koperasi, dan masyarakat tergabung di dalamnya. Hal ini akan menguntungkan semua anggota, bukan hanya pemilik perusahaan, tetap semua elemen masyarakat dapat sukses bersama.
Dalam melakukan usaha, tentu akan ada pasang surutnya. Kegagalan-kegagalan pasti akan menghampiri kita. Baik itu besar maupun kecil. Tapi, yang membedakan antara entrepeneur sukses adalah bagaimana kita dalam menghadapi kegagalan tersebut. Kegagalan merupakan langkah awal dalam menuju kesuksesan. Kegagalan merupakan cambuk untuk meneruskan perjuangan. Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Walaupun gagal, kita harus tetap bekerja kerasa untuk mengatasinya. Kita tidak akan pernah melihat Top Ittipat dapat memiliki persuhaan yang besar jika dia menyerah dalam menghadapi kegagalan-kegagalan dalam menghadapi perusahaannya. Maka kegagalan sendiri adalah ketika kita putus asa dalam menghadapi kegagalan-kegagalan tersebut. 
Sementara sukses menurut Saya adalah ketika kita bermanfaat bagi masyarakat. Ilmu yang telah kita peroleh dapat bermanfaat bagi msyarakat. Uang yang telah kita peroleh dapat berguna bagi masyarakat. Itulah kesuksesan terbesar dalam hidup Saya. Bermanfaat bagi sesama. Dan itulah yang dilakukan orang-orang besar di negeri ini. Mereka susah payah mencari ilmu di luar, mereka bekerja keras mencari pengetahuan di luar. Dan akhirnya mereka kembali ke Indonesia, kembali ke masyarakat Indonesia untuk membangun Indonesia, menyebarkan ilmunya untuk Indonesia. Saya ingin seperti mereka. Oleh karena itu, hal yang paling Saya inginkan dalam hidup ini adalah melihat bangsa Indonesia makmur dan sejahtera, dan Saya berperan dalam proses tersebut.